Wednesday, May 01, 2013

A MAN WORTH WAITING FOR


Lanjutan dari Wanita yang Penuh Keyakinan alias Bab 9 Lady in Waiting. Sekarang kita akan bahas tentang pria yang pantas dinantikan. Seperti udah gw sebutin di post sebelumnya, gw punya kriteria fisik seperti ini: 

Gw suka cowok yang tinggi (lebih tinggi dari gw pastinya), badannya tegap, dadanya bidang, cakep, klo senyum bisa bikin gw klepek-klepek. Kaya Siwon ato Xiao Ming gitu deh. Hahaha. 

Gw yakin kita semua pasti punya tipe fisik kesukaan kita sendiri. Ada yang sukanya cowok chubby, ada yang sukanya cowok berkulit eksotis, ada yang sukanya cowok dengan rahang tegas, dll deh. 

Malah kadang, ketika dari penampilan pertama cowok itu udah ga sesuai kriteria, kita langsung menunjukkan sikap ga tertarik. Kita ga mau mengenal lebih lanjut karena secara fisik, kita ga suka. 

Kalo kalian gimana? Apakah sukanya sama cowok besar, gagah, berotot (BGB) atau tinggi, putih, cakep (TPC)? Klo gw sukanya yang BGTCM (bidang, gagah, tinggi, cakep, manis) hahaha. Ternyata keinginan-keinginan kita ini harus diserahkan sama Tuhan lho, sebagaimana dijelaskan dengan lugas di paragraph yang gw kutip ini: 

Setiap orang memiliki kesukaan tertentu. Tetapi pola pikir semacam itu perlu diserahkan pada Yesus. Terlalu banyak wanita lajang yang kehilangan harta karun dalam pria-pria saleh karena harta karun itu tidak terbungkus dalam BGB atau TPC. Kita perlu terbuka pada pria-pria yang tidak cocok dengan stereotype yang kita inginkan. Terlalu sering seorang pria memuaskan pandangan mata, tetapi membiarkan hati kosong dan penuh kerinduan. Ingatlah, setelah beberapa tahun, tinggi, putih, dan cakep itu dapat berubah menjadi buncit, botak, dan keriput. 

Jadi topik ini mau ingetin kita untuk lebih fokus pada kualitas karakter daripada penampilan fisik saat menanti datangnya Boas kita. Nah, kualitas karakter ini yang perlu kita perhatikan bener-bener buat dipertimbangkan jadi calon pasangan hidup (dan buat pertumbuhan karakter kita sendiri), karena kita ga bisa berharap pria yang ga punya karakter ini akan langsung jadi punya setelah menikah. Oh ya, klo mo perhatiin karakter pria, jangan hanya menilai dari bagaimana dia memperlakukan kita, tapi juga orang-orang disekitarnya. 

Menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan diri sendiri (Filipi 2:3-4) 

Ga egois dan mikirin diri sendiri, ga self-centered, peduli, toleran, simpati, dan empati sama keadaan orang lain. Mengasihi orang bukan karena perasaan semata tapi juga karena komitmen. 

Bersukacita dalam hubungannya dengan Kristus (Yohanes 15:11) 

Punya sukacita surgawi, walaupun mungkin sebenernya lagi ada masalah, tapi ga membiarkan sukacita itu dicuri dari hatinya. Sukacita dalam Tuhan nyata di kehidupannya. 

Menjaga hubungan sebagaimana sepatutnya (Ibrani 12:14) 

Ga suka cari masalah dan cari musuh, menjaga hubungan baik dan perdamaian dengan semua orang, dari orang tua, temen-temen, rekan kerja, dll. Berusaha mengampuni kesalahan orang lain dan ga menyimpan dendam. 

Tidak mau melompat mendahului waktu Tuhan (Mazmur 37:7) 

Mau bersabar dan menunggu waktu Tuhan, ga terburu-buru dan impulsif karena pengen bener-bener ngikutin kehendak Tuhan. Termasuk soal pasangan hidup, bukan cuma menuruti mata, nafsu, atau perasaan aja, tapi bener-bener konsultasi dengan Tuhan dan sabar nunggu jawaban-Nya dan cara-Nya. 

Berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang lain (Efesus 4:32) 

Selalu peka dengan sekelilingnya dan bersedia meluangkan waktu, uang, tenaga buat nolong orang lain walaupun ga dapet balasan. 

Membela yang benar (Roma 2:10) 

Ga suka sama hal-hal yang jelas salah. Punya integritas untuk melakukan hal-hal yang benar dan menghindari hal-hal yang ga berkenan buat Tuhan. 

Menyelesaikan tanggung jawab yang Tuhan berikan (1 Korintus 4:2) 

Setia menggunakan talenta-talentanya untuk melayani dan memuliakan Tuhan. Setia sama perkara-perkara kecil. Ga over confident tapi juga ga inferior. Dia bukan pemimpi yang berharap punya lebih banyak kemampuan, tapi dia rajin memaksimalkan talenta-talenta yang dikasih Tuhan. Pria yang dapat diandalkan. 

Mengerti pentingnya perasaan dan emosi (Kolose 3:12) 

Kita ada yang tertarik sama pria dominan yang suka ngatur dan over protektif karena merasa aman, ada juga yang lebih suka sama pria lemah soalnya kita jadi bisa ngatur mereka. Yang kita perlukan sebenernya pria lemah lembut, yang bisa ambil inisiatif dan memimpin, tapi juga menyesuaikan dengan tanggapan-tangapan lembut terhadap persaan orang lain. 

Lari dari pencobaan untuk berkompromi (Amsal 25:28) 

Pria ini ga mau berada dalam situasi yang bikin dy kompromi, kaya kemabukkan atau minum-minum. Dia menghindari perkataan yang bisa memicu perselisihan. Dia ga mengizinkan emosi mengendalikannya dan ga mengizinkan kemarahan menghancurkannya. 

Ciri-ciri ini bukanlah suatu idaman yang tidak realistik. Waktu seorang pria mengikut Yesus, Roh Kudus mengerjakan hal-hal ini dalam kehidupannya. Sebenarnya, kita dapat membaca lagi daftar ini dan mencocokkan cirinya dengan buah Roh Kudus. “Tetapi buah Roh ialah: kasih, cukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Galatia 5:22-23). 

Tidak ada satu pun dari pria yang anda temui akan memiliki semua ciri-ciri itu secara sempurna. Semua kita berada pada tingkat kedewasaan yang berbeda. Seorang prianya Allah adalah seseorang yang berusaha diubahkan menjadi seperti pribadi Krsitus. Tetapi hati-hatilah waktu salah satu ciri Roh Allah benar-benar tidak ada di dalam kehidupan seorang pria atau ia tidak mau berurusan dengan hal itu. 

Tidak berarti seorang pria harus sempurna supaya bisa berkencan dengan kita. Maksudnya, ia harus bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus dan dimampukan oleh kuasa Roh Kudus, sebelum kita mulai berkencan dengan dia. 

Menikahi pangeran yang mengasihi Tuhan dan ingin melayani-Nya adalah hak yang istimewa dalam hidup kita. Pantas dinantikan, berapapun harganya. 

P.S. Tak bosan-bosannya mengingatkan (termasuk ke diri sendiri): 

If you want a prince, be a princess. If you want a gentleman, be a lady. If you want a godly man, be a godly woman. 

Hehe. Karakter yang kita harapkan dari calon suami kita, kembangkan juga karakter tersebut karena pasti itu yang diharapkan calon suami kita. Mari berjuang. I’m not saying it’s easy, but it will be worth it. 

Suggested reading:
A Man Worth Waiting For by Jackie Kendall (Gw juga lom baca sih, tapi kayanya bagus, pengarangnya sama) 



No comments:

Post a Comment