Monday, April 22, 2013

WANITA YANG MEMILIKI RASA AMAN

Memasuki Bab 7 dari buku Lady in Waiting, yang membahas tentang wanita yang memiliki rasa aman. Sekarang, wanita banyak yang mengejar-ngejar pria dengan segala cara. Begitu udah dapet, banyak yang dikuasai cemburu berlebihan takut pacarnya diambil orang. Kalo pacarnya nengok pas ada cewek cantik lewat, langsung was-was dan kebakaran jenggot. Kenapa kita cenderung mengalami kesulitan untuk tetap tenang dan nunggu pria berinisiatif buat ngembangin suatu hubungan? 

Jawabannya adalah: rasa tidak aman

Kalo kita merasa tidak aman, dunia kita akan berpusat pada sesuatu (pernikahan) atau seseorang (pria yang tepat) yang dapat hilang atau diambil. Yang harus kita tau adalah, kita ga akan dapet rasa aman dalam hubungan dengan pria, karena hanya Allah yang menyediakan rasa aman

Rasa tidak aman bikin kita jadi terlalu bergantung sama sebuah hubungan atau seseorang. Kita merasa ga yakin, ga bisa percaya, ga tenang, takut kehilangan, dan terancam liat dy sama wanita lain. Rasa tidak aman juga bikin kita ga realistis dan menuntut terlalu banyak, dan kalo dia mengecewakan kita, kita bakal sedih lama banget. Karena merasa ga aman, kita jadi ngerasa perlu diyakinin terus menerus tentang suatu hubungan, dan rela ngelakuin apa aja buat mempertahankan hubungan itu, kaya yang udah di bahas di Wanita yang Murni

Rasa tidak aman juga yang bikin kita para single ladies merasa kita butuh pria untuk bikin kita penuh dan lengkap, dan untuk mendapatkannya kita mengupayakan segala cara buat dapetin apa yang kita mau. Seolah Allah ga tau apa yang kita butuhkan! Kadang karena rasa tidak aman itu kita jadi meragukan Allah dan mikir kalo Allah ga tau apa yang kita mau. Kita lebih suka mengusahakan kisah cinta kita sendiri dan mencari-cari alih-alih membiarkan Allah yang mempertemukan dan mengatur semuanya. 

Pernah denger pepatah ini? “Jangan iri sama kisah cinta di film-film, karena kisah mereka ditulis oleh manusia, tapi kisah cinta kita ditulis oleh Tuhan.” Nah! Dimana pena kisah cinta sekarang? Udah diserahkan ke tangan Allah, atau malah kita rebut dan ngotot tulis sendiri? Percaya deh, kisah cinta Allah jauh lebih romantis dari yang bisa kita bayangin, secara Dia adalah kasih itu sendiri, Dia yang menciptakan cinta, dan Dia yang merancang hubungan pria-wanita dan juga pernikahan. Mana mungkin Allah kalah romantis sama penulis skenario? Hehe.


Kasih yang Aman 

Kita sebagai wanita memang akan lebih bergumul dengan rasa tidak aman karena kita diciptakan secara unik oleh Allah. Dari sejak kita kecil, kita punya kebutuhan untuk dikasihi dan dilindungi oleh ayah kita di dunia. Ayah di dunia yang kasih contoh Bapa di Surga yang mengayomi dan lemah lembut. Nah, sayangnya banyak wanita muda yang tumbuh tanpa ayah yang sesuai dengan rancangan Allah, jadi kaya “haus akan kasih sayang seorang pria” gitu. Akhirnya kita merasa ga aman dan terus mencari buat memenuhi kebutuhan dikasihi oleh pria itu. Gw pernah tulis di Why Chilldren Need Their Fathers

Manipulasi dan Manuver 

Karena rasa tidak aman, para wanita kadang suka melakukan manipulasi dan manuver untuk mendapat perhatian pria. Misalnya nih, tiba-tiba ‘kebetulan’ berada di tempat yang sama dan waktu yang sama dengan si pria. Padahal sebelumnya udah di-cek dulu tempat yang biasa didatengin si pria. Gw jadi inget suatu masa pas gw kuliah. Waktu itu sih tujuannya bukan buat ‘sengaja menarik perhatian’ tapi karena pengen banget ketemu dan itu satu-satunya cara buat ketemu. Jadi ada senior di kampus yang gw suka, tinggi, ganteng, lucu, haha. Cerita awalnya gw suka dia ada di Heart my Himsi

Nah, jadi gw sebutnya kan Naoki ya. Pas semester satu, gw ada pelajaran Office Automation Laboratory (OAL) alias pelajaran komputer gitu deh. Selesai kelas kan hari Selasa jam 1 siang di lantai 6 Kampus Anggrek, eh tiba-tiba dia lewat! Kaget donk gw, secara gw kira dy udah lulus dan ga pernah nongol lagi. Alhasil, selama satu semester setiap hari Selasa selesai kelas gw pasti nungguin dy lewat di koridor lantai 6, just to see him. Ga nyapa (karena ga yakin dy masih inget sama gw) cuma liatin dy lewat aja. Kebetulan temen gw ada yang demen juga sih jadi kita bareng-bareng sama yang lain juga huahaha.

Tapi mari tinggalkan cerita ini dan lanjut soal manipulasi dan manuver. Selain suka ‘tiba-tiba’ ada di tempat yang sama (supaya diperhatiin), kadang wanita juga suka melakukan hal-hal baik ke para pria. Tentu saja berbuat baik itu bagus, masalahnya, ini baiknya cuma ke pria aja, klo ke wanita enggak. Berarti kan, ada udang di balik tom yum. Kita memenuhi kebutuhan mereka kaya seorang ibu dan berharap “celemek bantuan” kita bisa dituker sama “cincin pertunangan”. Mungkin kalo temen cewek kita yang butuh bantuan kita pura-pura ga denger, tapi kalo temen cowok potensial bilang dy haus, kita akan “merangkak melewati pecahan kaca” buat ngasih dy minum. 

Ini bukan berarti ga boleh berbuat baik, tapi kita harus periksa motivasi kita. “Jangan melakukan sesuatu untuk saudara laki-laki yang tak akan kau lakukan untuk saudara perempuan.” Jadi kita bener-bener harus minta Allah mengungkapkan motivasi tidak murni dalam hati kita. “Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.” –Amsal 16:2 

Kita bisa selametin diri dari banyak air mata dan sakit hati dengan memiliki motivasi yang murni. Oh ya, satu lagi. Manipulasi dan manuver itu berbahaya. Klo kita dapetin cowok itu dengan manipulasi, maka kita harus mempertahankannya dengan manipulasi juga. Pasti capek banget ya? 

Berhenti Berburu 

Biar Allah yang mendekap kita dengan rasa aman-Nya dan mari berhenti mengejar-ngejar pria, apalagi dengan manipulasi dan manuver. Percaya aja Allah pasti akan kasih yang terbaik di waktu yang tepat. Apalagi Allah lebih tau daripada kita. Kita cuma bisa liat pria dari luar dan sudut pandang sekarang, tapi Dy melihat pria dari sudut pandang kekekalan. Jadi cukup dengan percaya aja, pasti kita akan lihat kasih Allah. Letakkan rasa aman kita di dalam Kristus, biar Dia yang memimpin, melindungi, dan mengasihi kita. Hati dan emosi kita milik-Nya. 


Lalu, gimana sih cara mulainya? Untuk bangun rasa aman dalam hidup kita, habiskan waktu dalam Firman Allah. Amsal 1:33 berkata, yang mendengarkan Allah akan tinggal dengan aman. Dengan tinggal dalam firman-Nya, kita akan mengenal karakter Allah. Kita bisa tau janji-janji-Nya. Mazmur 16:11 berkata, “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan (menikah atau tidak); di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah (Allah, bukan pernikahan yang membawa sukacita); di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa (nikmatnya dikasihi Allah lebih dari pria manapun).” 

Jadi jangan izinkan rasa tidak aman bikin hidup kita jadi ga tenang, dan jadi sibuk bermanuver dan mengejar-ngejar pria, atau memanipulasi hubungan kita. Daripada berburu suami atau pacar, mending fokus jadi wanita yang berkenan di hati Allah

P.S. Kalo kita punya rasa aman, kelak pas udah punya pacar atau suami rasa aman itu akan tetap ada, dan kita ga akan jadi wanita yang cemburu buta dan selalu curiga.

Be a godly woman when we are single, so that 
we can be a godly wife when we are married, 
and to be a godly mother when we have children. 

No comments:

Post a Comment