Sebenernya judul pertama yang terpikirkan di kepala gw buat tulisan kali ini adalah Leaving the Snare. Kecanduan seks dan pornografi itu seperti jerat. Dia bakal terus menjerat kita sehingga kita ketarik lagi, keseret lagi. Tapi gw mikir, klo judulnya Leaving, well, menurut gw percuma meninggalkan jerat, dia akan mengejar kita dan menjerat kita lagi. Dan lagi. Kita tinggalkan, dan dijerat lagi. Jadi gw ga pake itu. Nah, akan gw jelaskan di akhir kenapa akhirnya gw memilih judul yang gw pake sekarang. #sokmisterius
Kita kenal bermacam-macam dosa. Membunuh dosa. Mencuri dosa. Berbohong dosa. Kecanduan pornografi dan masturbasi dosa ga? Banyak yang bilang, itu wajar dan normal loh. Kan Tuhan yang menciptakan seks. Tuhan yang menciptakan hormon di tubuh kita. We don’t hurt anyone, jadi kenapa dosa?
Yang kita perlu tau, pornografi adalah percabulan. Percabulan bikin kita ga kudus. Dia menguasai pikiran kita dengan hal-hal cabul yang ga berkenan di hadapan Tuhan. Berdosa di pikiran, lalu akhirnya berdosa dengan tubuh kita, padahal tubuh kita adalah bait Allah.
1 Korintus 6:18 berkata, "Jauhkanlah dirimu dari percabulan. Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri."
Jadi, yang awalnya dari pikiran, akhirnya mengarahkan kita untuk berbuat lebih jauh, kaya mencari cara untuk memuaskan nafsu kita. Dosa tersebut menjijikan bagi Tuhan, dan kadang bikin kita jijik juga sama diri kita sendiri. Akhirnya kita jadi menarik diri dari hadapan Tuhan dan terjerat semakin dalam.
Kabar lebih buruknya lagi, banyak wanita yang bergumul dengan persoalan ini, sendirian. Karena selama ini yang dikaitkan erat dengan dosa seksual adalah laki-laki. Para wanita jadi ngerasa mereka sendiri doank yang aneh, mereka sendiri doank yang ga normal. Setiap wanita mikir kaya gitu di dalem hatinya, dan karena perasaan itu mereka ga pernah berbagi ke siapapun. Akhirnya sampe selamanya masing-masing akan tetep mikir kaya gitu. Padahal banyak wanita yang bergumul dengan masalah ini juga.
Lalu bagaimana cara meninggalkan dosa ini?
Step-nya sama, kaya di Rewrapping the Gift.
Tapi lebih detail.
First, tell someone we trust.
Setelah ngaku dosa sama Tuhan, ceritakan pada mentor rohani, mama rohani, atau siapapun yang kita percaya yang takut akan Tuhan. Mereka akan bantu doa buat kita, bantu support dan jagain kita. Mengaku dosa itu melucuti senjata iblis. Dengan mengaku dosa kita jadi tau bahwa masalah ini bukan cuma kita yang alamin. Kita ga akan dibohongin lagi sama iblis kalo kita adalah satu-satunya wanita ga bermoral yang ga bisa mengontrol nafsu.
Second, don't compromise.
Seperti udah gw sebut disana, dosa seksual itu kaya jerat, kita sama sekali ga boleh kompromi.
Kalo kita bergumul dengan dosa seksual, termasuk pikiran yang melayang kemana-mana membayangkan sesuatu yang bikin kita ga kudus, dan masturbasi, kita perlu bikin batasan-batasan untuk menghindari kompromi.
Kenali dulu di mana kelemahan kita, misalnya paling sering tergoda waktu lagi baru bangun tidur.
Then make sure sebelum tidur doa minta Tuhan tutup bungkus dan baca firman yang menguatkan, bisa soal kekudusan, kedagingan, dsb. Hafalin dan resapi ayatnya.
Besok paginya pas bangun ucapkan lagi firman itu. Jangan berlama-lama di tempat tidur, cepet mandi, ato doa dulu, (tergantung kebiasaan yang mana yang duluan) lalu mulai aktifitas.
Kalo biasanya tergodanya sebelum tidur, hindari berbaring di kamar sendirian dan ga melakukan apa-apa. Itu bisa jadi celah buat pikiran kita diserang. Baca Alkitab, baca buku-buku rohani, nonton film rohani kaya Courageous, Fireproof, Facing your Giants (bagus-bagus loh haha #promosi), ngobrol sama ortu, jangan lupa doa. Lalu tidur.
Pikirkan tentang "menyenangkan Tuhan" atau "menjaga kekudusan" daripada "ga mau kalah sama nafsu" atau "ga mau cabul dan berzinah". GA MAU = bikin kita jadi berpikir tentang itu. Karena mikir ga mau masturbasi, kita jadi kepikiran terus. Akhirnya disitu iblis akan ambil alih dan bohongin kita.
"Kenapa ga mau? Itu ga dosa kok."
"Kenapa ditahan? Ga ada yang tau kok."
"Udah gpp, nanti minta ampun."
Sama kaya kalo gw bilang, "Jangan pikirin monyet." pasti di otak langsung kepikiran monyet. Jadi kita fokusnya harus sama firman Tuhan, bukan sama dosa yang TIDAK INGIN kita lakukan. Inget, daging lemah, roh penurut.
Third, we will win only by grace.
Cuma kasih karunia Tuhan yang bisa bikin kita lepas. Fokus sama pengorbanan Yesus di kayu salib, dan karena kita begitu mengasihi Dia, dan karena kita takut menyakiti Dia, maka kita meninggalkan dosa ini. Bukan cuma karena kita takut dosa dan masuk neraka.
Stop mengandalkan kekuatan kita sendiri. Seberapapun kita berusaha kalau kita ga menerima kasih karunia Kristus dan melawan pake firman-Nya, kita ga akan pernah menang.
Justru setelah kita terima kasih karunia dan mengandalkan Tuhan sepenuhnya untuk ambil alih area ini, kita berserah dan memilih untuk menyenangkan Tuhan. Barulah kita bisa sukses melakukan langkah-langkah di atas.
Jadi perbedaannya, kalau kita berusaha melawan tanpa Tuhan, segala cara kaya berolahraga sampe capek, hang out sampe capek baru pulang supaya langsung tidur, itu semua jadinya legalisme dan biasanya berujung pada kegagalan.
Tapi ketika kita sadar bahwa hanya karena kasih karunia kita baru bisa berhasil, dan cuma dengan pertolongan Tuhan, kita bisa liat ketika Tuhan melakukan bagian-Nya dan kita melakukan bagian kita. Apa bagian kita? Punya sikap hati yang benar, ga mau kompromi, selalu isi pikiran dengan firman sehingga ga da celah buat pikiran kotor bisa masuk.
Suggested reading:
Masturbasi itu Dosa Ngga Sih? & Bagaimana Bisa Lepas dari Masturbasi by Grace Suryani
Nah, akhir kata, kenapa akhirnya gw pake judul Burning the Snare? Soalnya setelah Leaving the Snare, gw mikir mo pake Killing the Snare. Tapi tau ga sih, apa yang ada di bayangan gw? Si jerat itu di imajinasi gw kaya tumbuhan yang di film-film petualangan gt loh. Yang bisa merambat cepat terus narik kita dari belakang haha.
Terus klo pake killing, gw ngebayangin udah potong jeratnya, tapi dia bisa numbuh lagi dari dalem. Bayangan gw ini persis banget sama apa yang dialamin anak-anak Tuhan dalam melawan dosa seksual. Mereka udah coba tinggalkan, tapi mereka ketarik lagi. Mereka udah coba potong jeratnya, tapi jerat itu tumbuh lagi dan narik mereka lagi. Hal ini menggambarkan bahwa emang sangat sangat sangat sangat sangat susah melawan dosa seksual.
Tapi akhirnya, ketika kita menerima kasih karunia Tuhan dan meminta Dia yang menolong kita melawan ini, kita bisa menang. Kita bisa potong jerat itu pake pedang Firman, dan bakar pake api Roh Kudus. Bakar sampe abis. Bakar sampe sisa debu doank. Be free. Jesus set the captives free. Jangan mau diperbudak terus sama hawa nafsu. Kita bukan budak nafsu. Kita udah ditebus, harga kita lunas dibayar, kita ini hamba yang merdeka. Dan terus bakar diri kita menyala-nyala dengan api Roh Kudus. Jadi kalo nanti ada jerat lain yang dateng menghampiri kita lagi, dia ga bisa sentuh kita, karena kita kan berapi-api, bo! Yuk, berjuang bersama jadi Wanita yang Murni.
"Kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak ada seorangpun akan melihat Tuhan."
—Ibrani 12:14
No comments:
Post a Comment