Sunday, May 08, 2011

BREAKFAST WITH GOD

BACON, EGG, SAUSAGES, CHICKEN WING, POTATO???

Siapa ngiler liat ini? Ngacung! Hehe. Ngiler banget yak rasanya, slrrrrpppp~


Kita semua pasti udah tau kalo sarapan amat sangat penting buat menjalani rutinitas sepanjang hari. Sarapan akan membuat tubuh kita fit, otak kita lebih cerdas dalam berfikir, fresh terus, kuat dan sehat. Makanya banyak pakar yang mengingatkan supaya kita ga melewatkan sarapan di pagi hari. Ternyata tidak hanya sarapan jasmani aja, tapi sarapan rohani juga ga kalah pentingnya lho, dan memiliki efek sama, menjaga manusia roh kita supaya tetep fit, menjaga pikiran kita, dan perasaan kita supaya positif dan fresh terus, pokoknya bikin rohani kita jadi sehat dan kuat. Hehe. 

Nah asiknya lagi, sarapan kan enaknya bareng-bareng yah, ternyata tiap pagi ada Raja yang selalu ngundang kita buat sarapan sama-sama, lho. Keren banget yah? Raja kita ini, namanya Tuhan Yesus, yang rindu banget buat sarapan bareng kita. Tapi kadang-kadang, kita telat bangun, atau buru-buru, hingga ga sempat sarapan padahal Tuhan Yesus udah siap sama hidangan-Nya. Nah sarapan rohani bersama Tuhan inilah yang kita kenal dengan istilah Saat Teduh, ketika kita menyuplai roh kita dengan makanan rohani alias firman Tuhan.

Kenapa kok Tuhan pengen banget sarapan ama kita? Emang dinner aja ga cukup? Selama ini kita sering menyediakan waktu buat Tuhan saat dinner aja, soalnya kalau pagi-pagi rasanya serba terburu-buru deh, kalo malem kan emang udah santai, jadi malem aja yah Tuhan? Padahal Tuhan juga nyamperin kita tiap pagi, lho. 

"Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan, dan Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat?" ~Ayub 7:17-18

Nah kenapa selain dinner, breakfast juga penting? Karena tiap pagi kita masih fresh, dan breakfast inilah yang akan jadi bekal buat aktifitas kita seharian. Nah masalahnya, untuk mendisiplinkan diri buat melakukan Saat Teduh yang berkualitas setiap pagi tuh susahnya luar biasa. Ada aja, ngantuk, ga bisa bangun, ga keburu, ga konsen, lupa, ato apa (penulis juga sering banget ngalamin yang kaya gini :p). Lalu, berlalulah hari kita tanpa sarapan dengan Tuhan, dan sepanjang hari itu jiwa pikiran perasaan kita lemas loyo lunglai dan isinya negatif terus karena kita skip 'sarapan' kita. Jadi kita musti berkomitmen dan bertekad, tiap pagi setel alarm mau bangun jam berapa buat SaTe, supaya kita ga terburu-buru dan punya cukup waktu buat Tuhan. 

Mam Anik pernah bilang, kalo mau mendisiplinkan diri, pake cara "No Bible No Breakfast!" Hahaha, jadi sebelum ngenyangin perut kita ngenyangin roh dulu.  Latihan komitmen ini juga bisa dilakukan dengan cara bersikap tegas sama diri sendiri. Misalnya kalo SaTe kita bolong-bolong, kita ga boleh nonton XXI selama sebulan. Sampe kita bisa setia sama Tuhan, baru deh kita menikmati perkara duniawi. Itu juga efektif buat diterapkan. ^^


Nah, lalu gimana cara sarapan sama Tuhan? Ada beberapa langkah, hoho:

1. Masuk ke dalam hadirat-Nya.

Ini adalah privilege kita sebagai anak-anak-Nya yang hidup di dalam zaman kasih karunia. Dan untuk masuk dan sarapan sama Dia, pertama kita harus masuk ke dalam hadirat-Nya dulu. Nah untuk masuk ke dalam hadirat-Nya, caranya gampang, hanya dengan puji-pujian dan ucapan syukur, dan juga Darah Yesus.

"Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!"~Mazmur 100:4

"Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah." - Ibrani 10:19-21

Karena darah Yesus telah menyucikan kita, apabila kita merasa bersalah dan berdosa sehingga tidak layak masuk hadirat Tuhan, mintalah kuasa Darah Yesus menyucikan menguduskan kita. Disini bisa di baca kenapa sekarang kita gampang banget masuk hadirat-Nya: Presence of the Lord.


2. Bicara dengan Tuhan.

Setelah masuk menghadap hadirat Tuhan, udah deh, saatnya berbincang-bincang dengan Tuhan Yesus. Tuhan bisa bicara sama kita lewat banyak cara, dengan hati nurani kita (karena Roh Kudus ada di-dalam hati kita, Yesus bertakhta di hati kita), atau lewat penyampai firman, atau lewat firman-Nya langsung, karena firman Allah adalah Dia sendiri (Yoh 1:1). Tuhan senang ketika kita diam di bawah kaki salib-Nya dan merenungkan firman-Nya.

"This Book of the Law shall not depart out of thy mouth; but thou shalt meditate therein day and night, that thou mayest observe to do according to all that is written therein: for then thou shalt make thy way prosperous, and then thou shalt have good success." ~Joshua 1:8

Nah itulah kenapa pada saat kita ber-Saat Teduh kita tidak cukup hanya berdoa untuk sepanjang hari dan juga memuji nama-Nya. Setelah doa, untuk orang lain, barulah untuk kita sendiri, kita perlu membaca firman-Nya untuk mendengar apa yang ingin Ia katakan pada hari ini. Kita bisa baca sesuai dengan tanggal, misalnya kita lagi baca Amsal, nah kita baca per perikop atau per pasal, misalnya tanggal 1, Amsal pasal 1, tanggal 2, Amsal pasal 2, dst. Lalu misalnya Amsal secangkir susu, kita perlu Mazmur sebagai roti panggang, Roma sebagai selai, dan Korintus sebagai telur. Jadi sarapannya sehat dan bergizi haha. Ada 4 pertanyaan yang bisa kita renungkan setiap harinya untuk mendengar pesan Tuhan:

a. Apa yang mau Tuhan bicarakan?
b. Janji apa yang Tuhan beri?
c. Perintah apa yang Tuhan perintahkan?
d. Dosa apa yang Tuhan tegur?

Berikut ini adalah contoh ketika kita membaca Mazmur 1:1-6.

"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 

Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. 

Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan."

Jadi, disini kita renungkan, dari 4 pertanyaan itu:

a. Tuhan mau bicara apa?
~ Tuhan mau kasihtau kita kalo kita seharusnya berjalan di jalan orang benar, bukan di jalan orang fasik.

b. Apa janji yang Tuhan mau beri?
~ Kita akan jadi seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang kita perbuat berhasil. 

c. Perintah apa yang Tuhan perintahkan?
~ Jangan duduk di kumpulan pencemooh, jangan fasik, renungkanlah firman Tuhan siang dan malam.

d. Dosa apa yang Tuhan tegur?
~ Renungkan dan instropeksi diri kita, apakah kita masih fasik, masih duduk di kumpulan pencemooh, masih tidak pernah merenungkan firman, dan minta ampun dan minta Tuhan mampukan untuk berubah.

Nah saat merenung ini yang kita kenal juga dengan step ketiga:

3. Menantikan Tuhan.

Ada orang-orang yang merasa Tuhan tidak pernah menjawab doanya, dan tidak pernah bicara, padahal sebenernya kita yang tidak pernah menantikan Dia. Setelah selesai sama doa-doa kita, kita langsung cabut dari hadirat Tuhan. Setelah selesai minta, kita bukannya gantian dengerin Dia ngomong, malah langsung cabut, hehe. Padahal Tuhan rindu buat berbincang sama kita. Masa Tuhan udah undang kita sarapan bareng, abis kita nyerocos, kita tinggal gitu aja? :)

Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." ~Yesaya 40:27-31

Ketika kita menantikan Tuhan, Dia-lah yang akan berbicara dan memberikan kekuatan kepada kita untuk sepanjang hari. Nah salah satunya saat Dia berbicara adalah ketika kita merenungkan 4 pertanyaan tadi. Dalam keheningan dan ketenangan, dengarkan suara Tuhan di dalam hati kita. Ada seorang anak perempuan bernama Charlotte yang suatu pagi berdoa untuk orang tuanya dan teman-temannya. Dia terbeban karena orang tua teman-temannya masih belum mengenal Yesus, termasuk orang tuanya sendiri. Saat dia menantikan Tuhan, Tuhan menanamkan satu kata di hati dan pikirannya, SETIA. Kata ini muncul dan Charlotte menangkap pesan Tuhan, bahwa doa-nya akan dijawab hanya jika ia setia pada Tuhan.

Jadi, apakah kita siap berkomitmen (lagi) untuk setia sarapan sama Tuhan tiap pagi? Mengalami Tuhan setiap hari? Karena dengan kematian Yesus di kayu salib kita layak untuk mendapatkan undangan istimewa ini tiap paginya, akankah kita membiarkan undangan ini tergeletak begitu saja, atau kita terima undangan ini dan datang dalam hadirat-Nya? :)

Inspired by: Mam Anik, Alpha Omega Fellowship someday in 2010 & Pdt. Juan Mogi, Gilgal Youth Ministries on May 7 at 5-7 p.m.~

No comments:

Post a Comment